Jejak haru membayang dalam rindu
Tempo dulu ku hirup bau anyir
Dan kabut mesiu berputar di awangan
Gagak berterbangan diatas
Menantikan bangkai pergi ditinggalkan sendiri
Kala itu,
Peluru menembus kulit,
Panas terbakar timah mendidih
Kencang teriakan insan robek tertancap bayonet
Remuk tulang tertelan ledakan meriam
Tak ada daya, namun tetap melawan
Sepatu bot itu menjulang di bias matanya
“Kami akan mencapai pintu itu! Kebebasan kami!”
Darah mengalir beriringan dengan irama bayonet membelah leher
By : Muhammad Ihsan
Perum Graha Indah - Bekasi Selatan
sampai sekarang perjuangan itu hanya sampai di depan gerbang (miris)
ReplyDeletebumi peritiwi masih belum benar-benar merdeka