Keluarga besar Richa Dwi Margaretha, pramugari korban Yemenia Air yang jatuh di laut, menggelar doa bersama. Doa bersama itu digelar setelah salat Isya di kediaman orangtua Richa di RT 6 RW 1 Desa Duyung Kecamatan Takeran, Magetan, Jatim, Rabu (1/7/2009).
Rencananya doa bersama akan diikuti oleh 50 orang kerabat dekat dan tetangga dekat Richa. "Kita persiapan saja. Doa bersama diikuti 50 kerabat, walau kita masih belum 100 persen yakin kalau Richa menjadi korban dalam peristiwa itu," kata Badrus, salah satu kerabat Richa, saat ditemui di rumah orang tua Richa.
Badrus mengungkapkan, keluarga berharap pemerintah dan pihak terkait bisa memastikan dan menyakinkan kalau Richa benar-benar menjadi korban dalam peristiwa tersebut. "Kita berharap pemerintah memastikan dan menyakinkan kalau saudara kami jadi korban dalam peristiwa jatuhnya pesawat itu," harapnya.
Pantauan detiksurabaya.com, berbagai persiapan dilakukan oleh pihak kerabat untuk doa bersama tersebut. Lampu di atas pagar rumah orangtua Richa juga diganti.
Richa adalah lulusan SMAN 6 Madiun. Lalu kuliah setahun di Yogyakarta. Gadis kelahiran 1988 ini adalah 1 dari 11 awak Yemenia Air yang jatuh di Samudera Hindia saat hendak mendarat di Komoro.
