Saat menjalani pemeriksaan kesehatan itu, Fir dalam kondisi lemah. Di beberapa bagian muka terlihat memar dan membiru. Luka juga terlihat pada bagian kepala dan mulut. ‘’Tadi pagi (kemarin) saya dipukuli ibu,’’ katanya polos.
Dijelaskan, aksi kekerasan itu dilakukan Yayuk saat dirinya hendak berangkat sekolah. Ketika hendak berangkat, Yayuk meminta Fir mencuci pakaian tidurnya. Lantaran takut telat, Fir mengabaikan perintah Yayuk. Dianggap membangkang, Yayuk langsung naik pitam.
Tanpa berkata-kata, Yayuk langsung melayangkan pukulan ke wajah Fir yang duduk di dekat adiknya. Tak hanya sekali, pukulan itu dilayangkan salah satu guru SMA favorit itu ke muka dan kepala korban. Masih dalam kondisi marah, Yayuk memegang rahang korban dan membenturkan kepala ke dinding kamar. ‘’Kepala saya langsung sakit dan pusing,’’ keluhnya.
Menurut Fir, aksi kekerasan itu tersebut bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya, ia dan adiknya sering menerima perlakukan kasar Yayuk yang dinikahi Bambang ayah kandung korban empat tahun lalu. Tindakan kasar tersebut biasanya dilakukan Yayuk saat Bambang tidak di rumah karena bekerja di salah satu BUMD di Surabaya. ‘’Saya sering dikatai benalu. Dan jika dianggap salah langsung di pukul dan dimarahi,’’ tuturnya. Hal tersebut juga dibenarkan Winaryo Harso ketua RT setempat yang mendampingi korban melapor ke ke;plisian. Menurutnya, ia sering mendapat laporan warga yang melihat adanya aksi kekerasan itu.
Sementara, Kapolres AKBP Jakub Prajogo melalui Kasat Reskrim AKP Sungkono membenarkan adanya laporanitu. Menurutnya, laporan itu telah ditangani unit perlindungan perempuan dan anak. ‘’Kami masih mempelajari laporan itu. Dan nanti akan memanggil Yayuk beserta saksi lainnya,’’ tegas AKP Sungkono. (rgl/dhy)