Wednesday, January 9, 2013

Sangkur Karat



Di perbatasan gerakku, aku tetap melaju
Selagi takdir meminta, menagih-nagih

Darah yang mengering di kening
Rampung tertutup abu mesiu
Dalam kendali sebilah sangkur ini
Segenggam bisa kubawa lari
Lari dan berlari sampai titik finis

Tak ada tempat berteduh
Selain naungan-Mu
Kami bergerak, kami menyerbu
Rencanamu tak dapat aku terka
Terserah Kau saja!



By : Dzikri Rahmanda
Cilegon - Banten



Artikel Terkait:

0 Comments
Tweets
Komentar FB

0 komentar :

Post a Comment