Tuesday, January 8, 2013

Keajaiban Niat, Usaha, dan Doa



Pemenang ke 2
Jumlah Komentar 134



Aku adalah mahasiswa, berusia 18 tahun yang baru  saja masuk di bangku kuliah. Aku kuliah  di salah satu Universitas di Indonesia tepatnya di daerah Purbalinngga, Jawa Tengah. Dalam pencarian pengalaman hidup yang ekstrem,  akupun mencoba masuk kedalam sebuah unit kegiatan mahasiswa yang ada di kampus. SALMAN adalah nama lembaga dakwah tersebut. Tepatnya tanggal 25-26 Mei 2012 SALMAN  mengadakan sebuah acara guna pengembangan kepribadian dan akhlak seluruh anggota. Acara tersebut  dilaksanakan disebuah tempat yang tinggi yaitu di Baturraden, tepatnya di sekitar Gunung Slamet, Jawa Tengah. Kami tinggal di sebuah penginapan yang ada disana, ditemani pepohonan yang berdiri kokoh serta sambutan udara dingin setiap harinya kami melakukan kegiatan yang telah dibuat oleh panitia SALMAN.

Seperti halnya tujuanku ikut acara ini sejak awal, aku ingin mencari pengalaman yang ekstrem. Pengalaman yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Namun hingga saat itu belum juga penglaman ekstrem aku dapat. Hingga suatu pagi kami dikumpulkan dalam sebuah Aula yang cukup besar untuk menampung kami semua. Seorang kaka kelas maju kedepan dan menjelaskan tujuan mengapa kami dikumpulkan di Aula terebut.  Kaka kelas itu menjelaskan bahwa saat itu kami harus melakukan sebuah permainan yang disebut “Anjangsana”. Serentak aku kaget dan bertanya-tanya apa itu “Anjangsana”. Setelah bertannya ke kaka tersebut, aku pun mendapat jawaban. Kegiatan Anjangsana adalah kita diharuskan turun kepemukiman penduduk dan bersosialisasi, salahsatu tujuannya untuk mendapatkan uang. Untuk permainan ini kami diberiwaktu kurang lebih selama  2,5 Jam.

Aku mendapat empat teman kelompok, dua laki-laki dan dua perempuan. Kami mendapat modal uang sebesar RP15.000,  modal tersebut harus dilipat gandakan menjadai dua kali lipat. Jadi ketika selesai Anjangsana , kami harus membawa pulang uang sebesar RP30.000.  Wah, kamipun serentak berfikir apa yang bisa kita lakukan agar bisa mendapatkan uang dari warga. Sempat salahsatu temanku member ide agar kami membeli sikat dan sabun lalu membersihkan motor-motor warga yang kotor. Ada juga yang member masukan agar membeli sapu lidi untuk membersihkan taman rumah warga yang kotor. Kami masih berdebat dengan apa yang seharusnya kami lakukan supaya mendapat uang dari warga.

Panitia memberi isyarat, bertanda waktu telah dimulai. Semua kelompok bergegas keluar Aula dan berlari menuju pemukiman penduduk di desa Baturraden. Kami berinisiatif mencari uang di pemukiman penduduk sebelah bawah, segera kamipun mengambil motor. Aku berboncengan sekaligus bertiga dengan kedua teman laki-laki, dan anggota kelompokku yang peremuan berboncengan berdua.

Di perjalanan menuju pemukiman penduduk bawah desa, kami terpisah dari rombongan perempuan. Kami mersa panik dan bingung, setelah  di cek ternyata aku memegang uang Rp15.00 dan anggota peempuan membawa modal hanya Rp5.000. Dengan membaca bismillah kami mendoakan mereka semoga uangitu bisa cukup, dan kami melanjutkan perjalanan menuju pemukiman penduduk.

Kami boncengan bertiga, temanku yang bernama Faisal mengendarai motor, aku di tengah, dan Teguh teman kelompokku satu lagi duduk di belakangku. Meski sempit, kami terus melanjutkan perjalanan. Setelah beberapa lama, kami memasuki wilayah pemukiman penduduk. Mata kami pun berpencar melihat kanan kiri mengamati apakah ada rumah yang berpenghuni dan sekirannya membutuhkan pertolongan. Mata kami terus mencari, dan tertuju pada sebuah rumah yang garasinnya di tutupi dengan tenda berwarna biru. Ternyata ada acara di rumah tersebut, ternyata acara perkawinan. Faisal meminggirkan motornya, kami turun dari motor dan mencoba masuk ke dalam rumah tersebut. Terlihatlah seorang bapak-bapak sebagai pemilik rumah, aku mencoba menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan kami. Aku memulai salam, “assalamualaikum, pak”. “waalaikumsalam”, jawab bapak tua tersebut. “ Saya dari sebuah lembaga sedang mengadakan kegiatan sosialisasi kepada penduduk sekitaran Baturraden, kami diharuska memberikan apa yang bisa kami konstribusikan salahsatunya membantu warga dan dengan itu kami harus medapatkan beberapa uang. Apa ada pekerjaan atau apa yang bisa kami kerjakan?”,jelasku panjang. Bapak itu pun menjawab. “oh maaf kami tidak memiliki pekerjaan untuk saat ini, nak”. Meskipun beberapa kalimeminta tetap saja bapak tersebut tidak member pekerjaan. Ya sudahlah, kami pun menuju motor dan pergi meninggalkan tempat tersebut.

Mencari dan terus mencari dengan jeli melihat rumah mana yang sekirannya membutuhkan bantuan. Lagi dari salah satu kami ada yang berteriak, “eh itu tuh, ada rumah yang banyak burungnya coba kita kesana”. Langsung saja bergegas kami menghampiri rumah tersebut. Sama seperi di rumah sebelumnya, kamipun menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan. Sekarang giliran Teguh yang mencoba berbicar, dan hasilnya pun sama tidak ada pekerjaan. Kekecewaan kami rasakan karena hingga saat ini kami belum medapatkan uang.

Waktu terus berjalan, kami pun tidak mau tertinggal waktu. Tiba-tiba Faisal memberitahu kepada aku bahwa dia memiliki paman yang bekerja disalah satu satu Hotel dekat sana. Tidak pikir panjang kami langsung menuju tempat itu. Harapan kami mulai terbuka, setelah kami behasil sampai di hotel tempat paman Faisal bekerja. Langsung saja dengan susah payah, Faisal memberanikan diri untuk menjelaskan maksud dan tujuan kami. Ahhh, lagi-lagi kekecewaan yang kanmi dapat. Ternyata paman Faisal tidak berada di lokasi, kami pun tidak mendapatkan pekerjaan.

Marah, kecewa, kesal, lelah, panas menjaadi satu. Sudah bingung, kemana lagi kami harus mencari uang itu. Waktu pun mendesak kami untuk tetap terus mencari. Dengan boncengan bertiga, kami terus mencari rumah yang sekiranya butuh bantuan, padahal kami sendiri butuh bantuan juga. Terliahat ada sebuah perempatan Nampak terlihat di depan kami, serentak kami berbelok kiri .  jalan yang kami lalui agak sempit, hanya jalan setapak. Karena sulit untuk dilalui kami pun mencoba turun dari motor, siapa tau ada warga yang membutuhkan bantuan.

Kami melihat ada seorang bapak-bapak tua membawa segumpalan besar rumput. Hampir tiga kalilipat besar gumpalan itu dari bapaknya. Kami ingin membantunya, tetapi tiba-tiba bapak tua tersebut mengangkat rumput itu dan menggendongnya. Luar biasa bapak tua itu. Meski badannya terlihat tua, tetapi kekuatannya masih seperti anak muda. Aku jadi malu sendiri melihat bapak tua itu. Tiba-tiba ada seorang pabak lain membawa beberapa batang kayu panjang. Terlihat baru saja di ambil dari pohon yang ditebang di dalam hutan. Apa mungkin ia membutuhkan bantuan, aku masih ragu. Setelah aku berdiskusi degan Teguh dan Fisal, kami mencoba bertanya kepada bapak tukang kayu itu. Namun, ternyata tukang kayu itu telah pergi masuk menyusuri hutan. Dengan sigap kami mencoba mengejarnya. Setelah berjalan jauh kami tidak berhasil menemukannya, kecewa dan mencoba kembali ketempat kami meletakan motor. “ngeennngggggg”.

Tiba-tiba terdengar suara gergaji mesin, kami memili firasat bapak itu ada di sana. Kami mencari sumber suara itu, menyusuri semak-semak di dalam hutan itu. Dengan semangat mencari, akhirnya kami berhasil menemukan sumber suara gergaji mesin. Dan memang benar, bapak kayu itu ada di sana. Terlihat beberapa orang yang sedang memotong pohon yang berdiri kokoh dan beberapa orang sedang mengangkut kayu-kayu hasil potongan.

 Di dalam hutan itu, kami mencoba menjelaskan maksud dan tujuan kami kepada seorang yang ada di sana. Bahwa kami ingin nmembantu pekerjaan mereka. Usaha kami utuk pencarian pekerjaan tidak sia-sia, mereka pun memperbolehkan kami untuk membantu pekerjaan mereka. Tanpa pikir panjang, aku membuka jaket yang membuat badanku kepanasan, tersisa kaos dan celana panjang yang aku kenakan, aku pun mulai mengangkat kayu-kayu yang telah dipotong-potong disusul oleh Faisal dan Teguh. Dengan susah payahnya Faisal mengangkat kayu itu, terlihat juga Teguh susah payah membawa potongan kayu. Meski sudah di potong-potong tetap saja kayu itu berat. Batang kayu panjang aku angkat dan aku letakan dibahu, selain menahan beban berat aku harus menyeimbanhkan kayu itu agar tidak jatuh. Ya kayu itu panjang sekitar 5-6 meter. Kami berjalan dari tempat pemotongan ke lokasi penyimpanan kayu. Jaraknya jauh, kurang lebih 100 meter. Kami harus bolak balik memindahkan kayu itu. Waktu pun sekirannya terus berjalan dan tersisa 60 menit lagi dari batas waktu . Benar –benar lelah aku rasakan. Begitu juga dengan Teguh dan Faisal wajah mereka menunjukan orang yang sangat kelelahan. Sudah beberapa kali saja kami bolak-balik mengangkat kayu itu, tetapi tetap saja kayu itu tidak habis habisnya. Karena lelah kamipun bergotong royong, aku menumpuk beberapa potong kayu lebih banyak, Teguh memegangi bagian depan, Faisal menahan di tengan dan aku di belakang. Kami angkat kayu itu bertiga sehingga terasa lebih ringan.


Mengalir dengan derasnya keringat ditubuh kami, terlihat juga di wajah Faisal dan Teguh yang mengalir serasa air terjun.  Mungkin karena kami memang benar benar lelah sebelumnya belum pernah melakukan pekerjaan seperti ini, ditambah panas terik matahari yang sangat mennyengat tubuh. Kami duduk sejenak , di atak tumpukan kayu yang masih tersisa. Faisal memulai percakapan, “ gimana nih kalo udah cape gini, kita ga dapet bayaran?”. “ia yaa. Tapu Pasti dapet lah.” Jawab teguh yakin. “ya semoga aja, tapi kalo emang g dapet bayaran gmana?” Tanya Faisal cemas. “ya kita iklasin aja, smoga ini jadi pahala gede buat kita”, jawab Teguh dengan bijak. Aku pun hanya bisa mempehatikan pecakapan mereka.

Istirahat selesai, kami melanjutkan memindahkan kayu. Sambil berjalan, aku sempat memikirkan pertannyaan Faisal tadi. Iya ya, bagaimana jika mereka tidak mebayar kami, hanya buang-buang waktu kami disini. Akh, itu tidak mungkin. Meski tidak mendapat bayaran, kejadian ini merupakan sebuah pengalaman yang sangat berharga untukku. Bayangkan saja, mengangkat potongan kayu yang begitu berat dengan jarak yang jauh hanya untuk mendapatkan beberapa ribu rupiah. Kini aku sadar, memang susah untuk mencari uang jika tidak pandai.

Tidak terasa waktu sudak berjalan dua jam, kami harus kembali ke penginapan. Aku, Faisal, dan Teguh berkumpul dan mendatangi pemilik pekerjaan itu untuk mengambil uang. Ternyata pemilinya sedang pergi dan tidak tau pasti kembalinya. Wahh, benar dugaan Faisal. Kami tidak akan mendapat uang itu, mungkin memang mereka tidak mau membayar kami, dikira kami hanya sekedar main-main, kami rugi waktu dan tenaga. Aku pun bertanya kepada salah satu tukang disana. Dia memberi tahu nama bapak pemlik pekerjaan itu dan letak rumahnya, tetapi tidak jelas. Dengan informasi yang sedikit kami mencoba mencari bapak itu.

Kami pun menuju lokasi yang dimaksud. Di jalan kami menemui seorang ibu tua dan kami pun bertanya. Ternyata ibu itu tau bapak yang dimaksud, tetapi dia berkata bapak pemilik pekerjaan itu tidak ada di rumahnya. Semakin pesimis kami pada saat itu, Ibu itu menyarankan untuk ke rumah anaknya, siapa tau bapak itu ada disana.

Dengan lemas dan sedikit kata, kami memulai membuka diskusi. Apa yang harus kami lakukan, apa yang harus diputuskan. Apa kita pulang saja atau kita coba pergi ke rumah anak bapak itu. Karena lelah dan waktunya sudah habis kami memutuskan untuk pulang saja ke penginapan. Kami hanya membawa pulang uang RP10.000 modal awal tadi yang belum terpakai, Kami akan menjelaskan apa yang terjadi. Aku mulai menaiki motor, Faisal yang semula mengendarai motor kini duduk di tengah aku yang menggantikannya. Tiba-tiba teguh menyarankan untuk mencari rumah anak bapak itu. “kita udah sejauh ini, tanggung, sekalian aja deh, udah telat juga, sekalian aja telat.” Kata teguh semangat. Ok, kami pun mencoba datang ke rumah anak bapak tersebut.

Menyusuri jalan melihat kanan kiri untuk mencari alamat yang di tuju, akhirnya ketemu. Kami turun dan mengampiri rumah tersebut yang didepan rumahnya kebetuln ada bapak-bapak sedang bercakap-cakap. Aku bertanya kepada salah satu bapak yang sedang duduk pada saat itu. Ternyata memang benar ini rumahnya. Fiyuhh… lega rasanya kami bisa menemukan rumah itu. Setelah menjelaskan apa yang terjadi, ibu di dalam rumah itu mengambil telfon dan mencoba menghubungi bapak pemilik pekerjaan itu. “sebentar ya saya hubungi”, kata ibu itu member harapan. Selagi kami menunggu kami dihidangkan teh manis hangat dan pisang rebus. Kami pun langsung menikmati makanan itu,  Sungguh betapa nikmat sekali air teh itu dan pisang rebus yang masih hangat. Setelah bekerja seharian makanan apa saja terasa istimewa.

Setengah jam berlalu, bapak pemilik pekerjaan tersebut tidak kunjung muncul. Aku pun memastikan keberadaan bapak tersebut dengan bertanya kepada ibu tadi. Kata ibu tadi, sebentar lagi bapak sampai. Kami pun mebuka diskusi kembali. Kami memikirkan untuk pulang saja karena sudah terlalu lama keterlambatan kami untuk sampai di penginapan. Rasa cemas menghampiri kami lagi, rasannya ingin mengakhiri semua. Rsannya ingin kembali saja,  mungkin memang belum rezeki kami mendapat uang.

Tiba-tiba seorang bapak datang dan duduk di teras tempat kami istirahat. Kami berkenalan dan  ternyata beliau adalah bapak pemilik pekerjaan kayu.  Betapa senang dan bersyukur kami rasakan. Harapan mulai muncul, meski kami tidak yakin bapak itu akanmemberi kami bayaran. Kami menjelaskan apa yang terjadi sehingga kami bisa berada di rumah anaknya itu. Sudah berbicara cukup lama, namun belum ada tanda-tanda beliau mengeluarkan uang. Yah, mungkin tidak diberi ya. Langsung saja akumencari kata-kata untuk mengakhiri percakapan. Tetapi  Serentak bapak itu mengeluarkan uang dari saku kanannya. Wah. luar biasa. Aku pun kaget dan senang, ternyata kami benar-benar diberi uang akibat usaha keras kami. Akhirnya kami mendapatkan balassan dari usaha kami. Langsung aku pun percaya , sang pencipta  tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali ia mau mengubahnya sendiri.  Aku mengambil uang pemberian itu dan menghitung nominalnya. Luar iasa ternyata empat lembar Rp5.000an.

Uang kami yang semula RP10.000 ditambah RP20.000, sehingga total uang kami tepat RP30.000. pas sekali dengan yang kami butuhkan, duakali lipat dari RP15.000 adalah RP30.000. Secepatnya kami langsung berpamitan kepada bapak itu dan ibu yang ada di dalam rumah. Dengan rasa senang, terharu, bahagia, puas, campur aduk disana. Adalah pengalaman yang sangat luar biasa yang bisa aku dapatkan. Terimakasih ya Tuhan, kau berikan aku kesempatan untuk lebih meyakini keberadaan-Mu.

Dengan kecepatan penuh aku mengendarai sepeda motor. Hampir saja aku menabrak mobil yang ada di depanku. Karen menghindari mobil didepanku, aku keluar jalan dan masuk ke pinggir salauran air yang penuh dengan batu-batu, untung saja kami tidak terjatuh. Meski demikian kami masih tetap merasa senang dan puas karena target uang telah kami selesaikan dan sebentar lagi kami sampai di penginapan.

Tiba-tiba motor kami oleng. Aku menghentikan motor dan melihat apa yang terjadi, ternyata ban motor bocor. “aduh bocor, uang kita ga cukup jadinya”, kataku dalam hati. Untung saja disamping kami ada tambal ban, tepat sekali. Kami pun menambal ban motor. Perasaan yang senang, kini menjadi murung dan seding. Diantara Kami tidak ada yang membawa uang selain uang tadi. Uang kami Rp30.000, jika membayar tambal ban sekitar RP6.000. target kami menjadi tidak tercapai. Yah, begitulah. Kami pun pasrah dengan keadaan yang terjadi mungkin memang belum rezeki kami.

Menunggu tambal ban selesai, Faisal bercakap-cakap dengan tukang tambal ban itu. Menceritakan apa yang sedang kami lakukan di Baturraden ini. Setelah beberapa menit, akhirnya selesai juga. Motor sudah bisa digunakan lagi. Ketika kami ingin membayar biaya tambal,”sudah ambil saja, ga usah bayar” kata tukang tambal ban. “apa yang terjadi?”aku bertanya di dalam hati. Begitu luar biasa. Bagaimana bisa bapak tambal ban itu menggratiskan biaya tambal ban itu. Semua ni sudah diatur. Dari awal kami kesulitan mendapat pekerjaan, bertemu dengan tukang kayu dan bekerja disana dengan susah payah, pesimis mendapat bayaran, dan akhirnya mendapat bayaran dengan susah payah, dan ini tambal ban yang menggratiskan biaya tambal ban. Kami telah dituntun, semuannya sudah direncanakan dan dikendalikan, dan aku tau siapa dibalik semua ini. Adalah sng pencipta,  sang pemilik alam semesta, dia dengan mudahnya mengatur semuanya ini.

Hampir aku mengeluarkan air mata atas kejadian ini. Sungguh luar biasa. Kami pun berpamitan dan berterimakasih kepada tukang tambal ban itu dan pergi menuju penginapan. Dalam perjalanan menuju penginapan, aku terus berzikir bersyukur kepada sang pencipta atas apa yang telah terjadi. Meski sudah telat beberapa jam, kami disambut hangat oleh seluruh panitia  dan Anggota SALMAN di Aula tempat kami berkumpul pagi hari tadi. Apa? Ternyata mereka mengetahui apa yang terjadi dengan kami. Ada bebrapa panitia yang mengikuti kami rupanya.

Semua kelompok menceritakan semua yang dialami ketika anjangsana dan melaporkan uang yang didapat, dan pada saat itu kelompokku saja yang belum maju. Langsung kelompokku di persilakan maju. Akupun bertannya kepada anggota perempuan dikelompokku yang sempat terpisah, berapa yang mereka dapat.

Alhamdulillah ternyata mereka mendapat Rp15.000. sehinnga total uang yang kami dapat Rp45.000, dari target kami Rp30.000 saja. Kamai ceritakan dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi dengan kelompok kami. Dari mulai terpisah, bekerja sebagai tukang kayu, mendapat bayaran dengan susah payah, dan ban bocor. Kelompok perempuan yaitu mb. Melisa dan Witati membantu satu keluarga untuk mendisain denah untuk pembangunan sebuah rumah dengan perhitungan yang tepat sehingga mereka mendapat bayaran itu. 

Kejadian dan perjuangan kelompok kami yang luar biasa. Selesai kami bercerita, tepuk tangan yang meriah pun terdengar dari seluruh anggota dan panitia SALMAN, rasa sedih, senang, satu teriakan menggetarkan ruangan tersebut kami serentak ucakan. Bahkan ada yang menangis mendengar kejadian yang kami alami,.

Ya begitulah, ketika kita memang mau berusaha dengan keras dan sungguh-sungguh. Tidak akan sia-sia perjuangan kita, dengan niat, usaha, dan disertai doa, tidak ada yang mustahil.

By : Catur Amal Barokah
Gunung Putri - Bogor



Artikel Terkait:

134 Comments
Tweets
Komentar FB

134 komentar :

  1. pengalaman yang tak akan terlupakan :)
    luar biasa sekali!! hehehe

    ReplyDelete
  2. semoga pengalaman itu bisa bermanfaat untuk orang lain :D

    ReplyDelete
  3. semoga saya bisa seperti mereka..

    ReplyDelete
  4. cuma bisa bilang 1 kata, subhanallah :')

    ReplyDelete
  5. allah emang adil mas bro

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya, semoga kita semua selalu senantiasa yakin dengan itu.

      Delete
  6. pengalaman anjangsana memang ga bisa terlupakan..
    hebat dah kalian,pas dulu denger kejadian itu!
    ternyata potensi manusia akan terus mncul seiring lingkungan yg mempengaruhinya.

    ReplyDelete
  7. Replies
    1. ya,,, allah baha besar dengan kehendaknya, mas.

      Delete
    2. yg Ia rencanakan pastilah itu yg terbaik untuk kita :)

      Delete
    3. tp terkadang keannyakan kita sering mengeluh jika tidak sesuai, mas.

      Delete
    4. iya bener banget, dan Allah SWT sudah menjawab prnyataan itu

      “.....Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” ( QS. Al Baqarah: 216 )

      Delete
    5. subhanallah..... Ternyata benar2 di tulis di surat cintanya Allah swt. Syukron sudah menunjukan ayatnya, mas.

      Delete
  8. saluuut sama ceritanya...
    pokoknya dimana ada usaha pasti ada jalan. dan pastinya tak luput dari atas izin Allah.^^

    dan yang pasti ada 1 kalimat untuk yang empunya cerita ini, "no guts no story" hehe.
    ditunggu ceritanya lg bro.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terimakasih. Insya allah cerita selanjutnya lebih luar biasa lagi, semoga dengan web seperti magetan-city ini kita bisa saling berbagi pengalaman.

      Delete
    2. bagus juga nh web, makasih udah share...

      Delete
  9. Luar biasa. apa ada pengalaman lain yang membuat kita lebih yakin akan sang pencipta?

    ReplyDelete
  10. subhanallah keren banget dah pengalamannya...

    ReplyDelete
  11. haha,, asik banget!apalagi kalo ngalamin langsung.
    ngga nyangka aja,, semua terjadi seperti air yang mengalir, karena kehedak Allah SWT. :)

    ReplyDelete
  12. hmmmm..... deskripsi , luwes ..
    bagusssss

    ReplyDelete
  13. sebuah pengalaman yang menarik dan bisa dijadikan pelajaran dalam hidup :)

    ReplyDelete
  14. pelajaran yang bisa diambil : jangan pernah bawa duit ngepas :P

    keren akmal...
    subhanallah yah kalian

    ReplyDelete
  15. 1 lagi lee, harus pinter pasang muka melas :D

    keren dah, sipp

    ReplyDelete
  16. mantaaap!! Luar biasa itu...pengalaman adalah guru terbaik yang kita punya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener ka, emang pengalaman itu guru yang terbaik :)

      Delete
  17. wonderful....
    keyakinan akan mengalahkan apapun yg negatif...
    satu pengalaman yg berharga...
    :)

    ReplyDelete
  18. Subhanallah. . .
    pertolongan Allah benar" tak diragukan.. . kalian mas Akmal,Teguh,Faisal tak putus asa, terus berusaha, dan sabar, dan memanglah benar ketika orang meminta pertolongan Allah harus dengan sabar, "Sesungguhnya Allah beserta orang" yang SABAR. . ."

    ReplyDelete
  19. wuuh,,, bagus bgt coy,, meyakinkan kekuasaan Allah dg menjalani nya sendiri

    ReplyDelete
  20. "Anyone can carry his burden, however hard, until nightfall. Anyone can do his work, however hard, for one day. Anyone can live sweetly, patiently, lovingly, purely, till the sun goes down. And this is all life really means." :) really great experience, Friends :) (Akmal, Faisal, Teguh)

    ReplyDelete
  21. Terimakasih ya Tuhan, kau berikan aku kesempatan untuk lebih meyakini keberadaan-Mu.

    gue suka banget kata2 itu, kerennn :D

    btw SALMAN singkatannya ap? hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. salman sebenarnya nama dari salah seorang sahabat. Lebih lengkapnya lembaga dakwaersebut "salam mahasiswa muslim mm teknik" :)

      Delete
  22. intinya dalam keadaan apapun harus ikhlas, dan yakin sama Allah, dan hasil nya, Subhanallah :)

    good story Guyssss

    ReplyDelete
  23. Subhanallah. ilmu ikhlas,sabar,optimis tidak sia-sia, sungguh kuasa Allah terlihat di kisah ini. baguus tur ceritanya hehe

    ReplyDelete
  24. Lanjutkann!!
    Dahsyaatt ini!!

    ReplyDelete
  25. Mantap bang. kesabaran, tekun, dan ikhlas memang kuncinya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. sepakat. sabar, tekun, dan iklas . semoga kita semua bisa ngelakuin itu bang Harry....

      Delete
  26. InsyaAllah pengalaman ini bermanfaat buat banyak pihak

    ReplyDelete
  27. W H O A !!!
    mantab... Artikel nya..

    Regards By : KANAYA BAND

    (follow us : @kanaya_band)

    ReplyDelete
  28. Pengalaman yang bener2 ngasih pelajaran buat kita dlm menjalani kehidupan. Intinya hrs optimis,pantang menyerah, dan gak lupa selalu bersyukur atas semua nikmat Allah. Makasih kaka-kaka buat pengalamannya, semoga bisa memotivasi orang lain yg hampir putus asa:D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sama-sama. semoga pengalaman kita tidak sekedar membangun pribadi yang baik untuk diri kita sendiri saja, tetapi juga untuk orang lain... :D

      Delete
    2. Amin ka. Oh iya mau nanya aja nih ka, setelah kejadian tsb, apakah masih menjalin silaturahmi dgn penduduk disana? (khususnya bapak pemilik pekerjaan kayu dan bapak penambal ban).

      Delete
  29. mantaabbbb ganss, terkesan jdnya :')

    ReplyDelete
  30. >> Tulisan dgn ide bagus. Cuma saran lebih diperingkas supaya easy reading n gak bikin mata lelah yang baca Bro...Nice Job Bro...:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ok, maksih atas masukannya bang Fani. sukses juga ya di disain grafisnya... :D

      Delete
  31. Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali ia mau mengubahnya sendiri" It's great!!

    Te O Pe dahh !! (y)

    ReplyDelete
  32. Kereeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen

    subhanallah.....

    ReplyDelete
  33. pengalaman yang seru dan menginspirasi

    ReplyDelete
  34. mal, emang ga dicurigain sama warga?
    biasanya kan orang2 sekarang gampang curiga sama orang baru..

    ReplyDelete
    Replies
    1. sempet juga. jadi pas kami masuk ke rumah yg banyak burunnya itu, bapak2 pemilik rumah udah keliaiatan ketakutan. pasang posisi badan siap siaga... kalo anda sendiri pernah ga ngalamin hal yang serupa?

      Delete
    2. yang penting kita punya niat baik mas. :D

      Delete
  35. teori pasrah.. :D
    apa yg slama ini ane jalanin ternyata orang lain pun merasakan hal yg sama

    ReplyDelete
    Replies
    1. yg dimksud pasrah gimana gan,? tapi ga cuma pasrah gtu aja kan,?

      Delete
    2. iya bener. ga sekedar pasrah, yo.. bedoa dan berdoa.

      Delete
  36. Tulisannnya sangat bagus dan mudah di mengerti kak, lanjutkan untuk mencari penngalaman yang ekstrim, kalo bisa ajak-ajak, haha :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ok, makasih Azmi. sebenernya pengalaman itu g terduga.. tapi semoga kita bisa ngalamin bareng pengalaman yng Ekstreemmm... sebelumnya udah pernah dapet pengalaman yg ekstreem blm? di Rohis SMA gmana?

      Delete
    2. iya, pengalamannya bener2 extreem
      gigih, pantang menyerah, mas.

      Delete
  37. pengalaman itu ga bakal lu lupain, dan pengalaman itu bakal lu ceritain ke anak-anak lu suatau saat nanti :) kereeeen, dengan kerja keras semuanya berubah :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, ndra. Semoga cerita ini akan terus terdengar. sampai anak cucu nantinnya.. :D

      Delete
    2. dulu pas SD juga g kepikiran buat kuliah, tapi berkat niat, usaha, dan doa, akhirnya ga ada yg mustahil. iya g. gmana pengalaman lw, ndra?

      Delete
    3. sama gue dari SD ga penah kepikiran gue mampu sampe kuliah apa ngga, eh nasib berkata lain, akhirnya gue bisa kuliah karena doa sama kerja keras tur, tuhan selalu memberi rezeky sama gua, dan gue selalu bersyukur apa yang diberikan dari allah ke gua :D alhamdulillah

      Delete
    4. berari hidup kita g jau beda ya, ndra. tg penting dan g boleh di lupakan juga salah satunya orang tua.., mereka yg kerja keras buat hidup kita...

      Delete
    5. iya bener, kita semua ga bakalan bisa apa-apa tanpa suport dan doa dari orang tua kita tur :)

      Delete
    6. seperti yang kita tau, ndra. ridho orang tua, ridho allah juga. emang keras sih.. :)

      Delete
  38. wah keren nih artikelnya , seperti siraman rohani

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaa... kaya gitu ya, Sat. punya pengalaman tentang usaha keras apa?

      Delete
    2. wah untuk sekarang paling belum masbro, kerja saya paling cuma bantu2 ibu di rumah, tp setelah saya membaca tulisan sodara.
      saya jadi terinspirasi untuk bekerja

      Delete
    3. alhamdulillah kalo cerita ini bisa bermanfaat buat
      mas Catur satria..... membantu ibu dirumah , bukan sekedar "cuma", mas. itu perbuatan yang sangat mulia...

      Delete
    4. wah saya jg setuju dengan kata-kata anda, perbuatan yang mulia dan pastinya panggilan hati dong hehehe

      Delete
  39. mas akmal tanya nih, kalo mas udah niat udah usaha dan doa buat suatu hal, tapi mas palah gagal, gimana tuh,?
    trus mas sendiri pernah ga ngalamin yg kya gitu,?

    ReplyDelete
    Replies
    1. lanjut terus kalo memang masih ada yang bisa kita lakukan. Contoh, sahabat saya ikut snmptn. pertama , dia g lolos. apa dia nyerah? ga dia coba jalur lainnya. gagal juga.
      apa dia nyerah? engga.
      dia terus melakukan apa yang masih bisa dia lakukan...
      pada suatu tes, dan terlihat hasilnya. ternyata dia bisa masuk Universitas negri di jakarta...

      Delete
    2. bener juga tuh, mirip sama cerita saya, "eh keceplosan" hehehe

      Delete
    3. share aja, yo. share di web ini juga bisa. mungkin bisa bermanfaat buat temen2 lain.

      Delete
    4. mungkin bisa d share ke admin magetan-city. nanti bisa di publish. temen2 bisa liat :D

      Delete
    5. kyanya blum saatnya, he, tpi blum sempet siih,

      Delete
  40. semoga kisah ini bermanfaat bagi yang menulis dan membacanya :)

    "Inna a'malu Binniat"
    walaupun teman2 ga mendapatkan materi, tapi kalo niat temen2 itu ikhlas membantu. insya allah yang akan teman2 dapatkan nanti tidak akan ternilai oleh materi :)

    ReplyDelete
  41. Keajaiban Niat, Usaha, dan Doa subhanallah :)

    ReplyDelete
  42. yang penting kita berusaha dengan iklhas dan tulus dan berdoa pasti ada jalan walau itu suatu hal yang nyaris tidak mungkin

    ReplyDelete
  43. mantap jayaaa,, semuanya bisa asal alloh meridhoi,, .

    ReplyDelete
  44. keren dech bang.. emang itu dh janji ALLAH,setelah kesusahan pasti ada jalan menuju kemudahan.."surat Al-insyirah"
    tpi seandai'a tu modal 15rbu di sedekahin semua psti blik modal 150rbu tuch toh modal'a jga ga kepake inih.. matematika sedekah'a yusuf mansyur..
    inti'a keren cerita'a dan tetep bermanfaat buat orang lain tujuan'a.
    thnax..

    ReplyDelete
  45. Bismillah.
    Untuk sang penulis, mas Catur Amal Barokah. Prediksi saya ini adalah tulisan pertama anda. Secara tulisan masih banyak yang perlu untuk diedit kembali. Panjang pendeknya kalimat, ragam kata, dan paling penting struktur-struktur bahasa. Kekaguman saya pada usaha anda untuk 30.000 tidak sampai pada tulisan anda. Bagi saya tulisan ini "belum mempunyai kekuatan". Saya tidak merasakan sebuah emosi atau menangkap pesan yang kuat didalamnya.Selama saya membaca perasaan saya datar saja, bahkan hampir bosan. Belum ada pergolakan-pergolakan dalam pikiran saya terhadap konflik yang ada.
    Pemberian bumbu sastranya tidak maksimal ya. Bahkan ada beberapa bagian yang langsung duar. Contoh, "Tiba-tiba seorang bapak datang dan duduk di teras tempat kami istirahat." Jujur saya bingung ketika paragraf selanjutnya adalah itu. Tidak perlu takut untuk tidak menggunakan sastra. Banyak tulisan yang sederhana tanpa terlalu "sastra" yang inspiratif ketika dibaca.

    Kalau saya boleh memberikan masukan. Rajin membaca novel dan kumpulan cerpen ya. Sebelum mengirim karya, mungkin terlebih dahulu disebar pada teman-teman anda yang anda nilai mampu memberi penilaian,*mungkin lebih dari sekedar tanggapan.
    Sedikit saja komentar dari saya. Jika kurang berkenan bagi anda atau siapapun yang membacanya. Saya mohon maaf. Semoga kita bisa terus saling belajar, berusaha, dan menuai keberhasilan yang gemilang. AAAMIIIN.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih banyak atas saran dan kritiknya, mas. sebelumnya terimakasih juga sudah mau berkunjung. iya, mungkin memang masih banyak kekurangan dari tulisan saya ini. masih kurang baik dalam penempatan klimaks permasalahan, juga untuk susunan kata yang masih mubazir.
      do'akan saja, semoga kedepannya tulisan saya bisa lebih baik lagi. Mas mungkin bisa membantu saya dalam hal penulisan supaya bisa lebih baik. di tunggu ya.. :D

      Delete
    2. setuju sama yg ini :D comentnya kena bgt

      Delete
    3. mungkin sekedar masukan, untuk kedepannya coba lebih di tekankan mana klimaks, mana alur cerita saat kita mulai berniat, mulai berusaha, dan berdoa, sehingga jelas alur yg ingin disampaikan kepada pembaca, jadi pesan2 yg ingin di sampaikan oleh mas catur bisa di terima dengan baik.

      semoga sama3 bisa jadi bahan koreksi buat kita, hidup ini ladang perjuangan dan pembelajaran, jadi yg dialami orang lain adalah pelajaran bagi kita, begitu pula kejadian yg di alami oleh diri sendiri adaah pembelajaran untuk orang lain :D

      "karena berbagi itu indah"

      Delete
    4. terimakasih banyak atas masukannya. iya memang, salah satu kekurangan tulisan ini pada alur dan klimaksnya. semoga dilain kesempatan saya bisa memperbaikinya... saya setuju, "kehidupan indah jika saling berbagi"

      Delete
    5. ohh tulisan pertama ya... salut deh buat ka Catur..
      terus kembangin.. :)

      Delete
  46. mantaaaabbbsss, dua jempol buat ente bro :)

    ReplyDelete
  47. Subhanalloh, kesabaran & perjuangan keras pasti akan berbuah manis.. :)

    ReplyDelete
  48. Mas Akmal, saya mau tanya bagaimana sih caranya menyeimbangkan antara niat,usaha dan doa? Menurut pengalaman Anda yg sudah dituliskan di artikel tsb, apakah sudah seimbang antara niat,usaha, dan doa? Terima kasih mas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. menyeimbngkan, ya? emmm, gmana ya jawabnya.
      dari saya pribdi, ketika kita memiliki sebuah tujuan yang ingin kita capai, maka niatkan anda harus mendapat tersebut. kuatkan keyakinan, anda harus benar-benar harus yakin anda bisa mendapatkan itu. dengan niat yang sudah besar, maka akan ada dorongan untuk melakukan usaha. tentunmya usaha yang besar pula. setl usaha dilakukan, kita belum tau apakah semua akan berjalan seperti yang kita inginkan, oleh karena itu dibutuhkan Do'a untuk memperlancar sebuah pencapaian tujuan.. :D

      Delete
  49. Luar biasa ceritanya, yang penting adalah kerja keras dan sabar, Insyaallah akan mencapai tujuan yang diinginkan.

    ReplyDelete
  50. kerja keras,doa,sabar,
    dasar" kesuksesan

    ReplyDelete
  51. cukup menginspirasi, selama kita bekerja keras, berdoa dan bersabar, maka insyaallah sukses bisa kita dapat.

    ReplyDelete
  52. Widi Jananuraga Al MagetiJanuary 14, 2013 at 9:30 AM

    Super Inspiratif sekali !!!!

    ReplyDelete
  53. Allah selalu ada untuk semua umatnya selama emang hambanya itu sabar, berusaha, bekerja keras dan pastinya ada niat yang tulus .


    ReplyDelete
  54. Subhanalloh, tambah terus pengalamannya mas! ntar bikin artikel lagi. siap membaca ;)

    ReplyDelete
  55. akmal ada beberapa kata yang kurang pas digunakan :D mari terus belajar, belajar dan belajar. Jangan pernah mudah puas dalam belajar.
    semoga semua awal dari kesuksesan . Teruskan berkarya dan berbagi ilmu tuk semua kawan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh iya, terimakasih sarannya. memang saya harus lebih banyak belajar dalam penggunaan kata2. insyaallah saya akan mencoba terus berkarya.... :D

      Delete
  56. pengalaman yang tak kan terlupakan, disana kita belajar apa arti komitmen saat emang target kita tidak tercapai.
    semangat akmal, terus berkarya :)
    semangat berbagi :)

    ReplyDelete
  57. kerenlah!! hha sukses ya buat bidang barunya kak semoga bisa membuat artikel yang keren keren :D

    ReplyDelete
  58. "Terimakasih ya Tuhan, kau berikan aku kesempatan untuk lebih meyakini keberadaan-Mu."
    Sebuah pernyataan yang sering terlupa, dan dengan ini dapat mengingatkanku kembali tentang janji-janji-Nya

    Elmo Juanara | @ElmoJuanara |25F80B10
    0818 0753 8830 |www.ElmoJuanara.com

    ReplyDelete
  59. Luar biasa,,
    Ceritanya sangat menginspirasi,,
    :D

    ReplyDelete
  60. sumpah subhanallah bangeeet tergaruuuu :''''')

    ReplyDelete
  61. keereen bgd caturr,,w suka sama ceritanya<<<

    ReplyDelete
  62. maaf br bisa komen, lewat deadline y hehe

    luar biasa kisahnya.. :D
    ey itu bukan bareng witati loh, tapi anis..terus bikin denahnya buat dua keluarga @10 rb kalo g slh..(masih inget ajaa)

    dicek lagi penulisan kalimatnya, spasi juga
    mungkin bisa menggunakan bahasa yg lebih luwes, jangan terlalu kaku biar lebih ngena pas bacanya hehe :D

    semangat berkarya, melon :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh iya bareng anis ya.. sedikit lupa. maaf, Mba.
      disainnya buat dua keluarga yaa.. iya2 jadi inget lg.. hehee :D

      maksih banyak atas masukannya, mb. insyaallah kekurangan-kekurangaan bisa d perbaiki d tulisan selanjutnya.. :)

      Delete
  63. interesting experience and will not be forgotten :)

    ReplyDelete
  64. suka tuh pas angkat kayu, Ka. keren usahanya. Niat, Usaha, dan Doa... Salman itu lembaga d kampus mana, Ka?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jurusan Teknik di Universitas Jendral Soedirman ( UNSOED), rayhan. :D

      Delete
  65. bagus inspiratif sekali

    ReplyDelete