Friday, January 25, 2013

Merona Tatapan Kini Meredup



Berbinar cahaya mewarnai tatapanmu
Merasuk menembus bayangan kalbuku
Dipintu hatiku engkau mengetuk
penuh cinta kasih dan sayang

Oh Tuhan…
Sungguh indah pandangan itu
Sungguh tajam tatapan itu
Membuatku menyusuri ladang sukmamu

Ku tak tahu apa arti tatapan mu
Sampai kini engkau hanya membisu
Tanpa seuntai kata yang kau ucap
Dan sampai kini aku memendam
Perasaan yang aku tak tau dimana ujungnya

Sungguh perih perasaanku ini
Saling mencinta tanpa keberanian
Seribu mimpi telah aku angankan                                                            
Dan hanyalah kepadamu

Tapi,kini engkau mengubah semua
Tatapan itu menghilang
Pandangan itu meredup
Meleleh bersama derasnya penyesalan

Tatapan itu kini tiada arti
Dan kini ku mencoba mengelus dada
Berbincang dengan semua penyesalan
Karena bukan berarti ku mundur
Tapi berarti ku sabar
Karena semua ada balasannya

By : Indah Cahyani
Pulogadung - Jakarta timur




Artikel Terkait:

19 Comments
Tweets
Komentar FB

19 komentar :

  1. Bagus karya nya,saluuutttt (y)

    ReplyDelete
  2. keren nih puisi nya.
    UP UP UP!!!!

    ReplyDelete
  3. jeritan hati original kayanya ya hahaha

    ReplyDelete
  4. melelehnya bisa diganti gak ndah?itu kurang pas gue rasa deh .tpi bgus kok ky kisah gue .hahaha

    ReplyDelete
  5. puisi nya bagus sekali ....
    lanjutkan karya yang lebih spektakuler yaaa ....

    ReplyDelete
  6. prok prok prok tepuk tangan buat indah, bagusssss

    ReplyDelete
  7. wah,keren nih puisinya,saya kasi yes deh buat puisi dan penciptanya.
    hehhe
    jeny :)

    ReplyDelete
  8. cakep banget puisinya ndah terus berkarya ya sob:)

    ReplyDelete
  9. judul:tatapan yg meredup
    bait 3:3 tanpa seuntai kata terucap
    bait 4 sungguh perih/getir rasa ini
    saling cinta tapi tak kuasa
    seribu mimpi telah kuanyam
    hanya padamu
    (indah, ini hanya saran sj dr ibu. cb diolah lg diksinya agar lbh padat dan bernas. goodluck!)

    ReplyDelete