Friday, March 8, 2013

Sekeping Hati



Suatu Kisah di Awal hari
Tentang hati yang menambal diri, sempat rapuh karena angin cukup ribut... lalu datanglah harapan yang menenangkan, hingga terusirlah angin ribut tadi
Hati kembali terlihat kokoh dan tegar... menjulang dengan anggun
Tapi tiba – tiba.... satu peluru meluncur dengan kecepatan tinggi, mengarah tepat ke dinding hati yang masih tenang...

Mungkinkah dinding itu akan jatuh berkeping2 seperti sebelumnya ? atau hanya sekedar berlubang tertembus peluru itu ? atau dinding itu kan roboh tak kuasa mempertahankan kedudukannya ?
Alhamdulillah tidak... rupanya hati telah membangun sebuah perlindungan, yang sifatnya lentur seperti spons, dan berhasil meredam kecepatan peluru hingga mengalami perlambatan cukup besar... meskipun belum bisa sepenuhnya melindungi, setidaknya ketika peluru itu sampai ke dinding hati, kecepatannya sudah jauh berkurang. Hingga hanya berefek ringan, hanya sedikit getaran pada dinding, yang dalam waktu yang singkat kembali pada posisi kestimbangannya

Tapi jika lebih jeli dalam mengamati, dinding masih bergetar dengan simpangan sangat kecil... karena itulah, hati membutuhkan perlindungan ekstra agar tidak terkena gaya dari luar yang memungkinkan membuat getaran baru dan berinterferensi konstruktif... terjadi resonansi... dan ambruk !!!

Kini getaran itu masih ada... berharap perlahan kan berhenti diredam udara...
Sambil membangun perlindungan yang lentur dan kuat... sambil memperkokoh bangunan diri... lalu mengisi bangunan ini dengan nur Illahi...

Dan waspada... bahwa gangguan yang lebih dahsyat akan segera datang, menguji sekokoh apa bangunan yang telah berdiri... agar kelak diketahui... siapakah hati yang terpilih untuk mendapat tempat yang paling indah.... Jannahnya Allah Ta’ala....

By :Retno Kusriyati
Gunungpati - Semarang




Artikel Terkait:

0 Comments
Tweets
Komentar FB

0 komentar :

Post a Comment