Friday, January 25, 2013

Salah Pilih Jurusan



(1)
Jauh sudah ku melangkah
Tapak kakiku terasa sakit
Lututku gemetar
Rasa haus menari-nari di tenggorokanku
Air mata jatuh bercampur keringat

Bertanya dalam hati ini
Oh mengapa nasibku seperti ini
Mencari kerja dari pintu ke pintu
Tak satupun menerimaku
Malangnya aku

Ku pandangi selembar kertas
Yang dulu aku bersusah payah mendapatkannya
Oh sungguh ini tak berarti

Ku datangi kampusku
Tempat dimana aku menimba ilmu
Yang hanya sebagian ilmu itu
kumengerti

(2)
Saat kulangkahkan kakiku
Menuju ke ruang kelas
Rasa bahagia dan bangga mengalir dijiwaku

Berkobar-kobar rasa inginku
Duduk dibangku ini dan
Belajar apa yang diajarkan sesuai
Jurusan yang ku pilih karena
hanya didasari pujian semata

Kata orang
Jurusan teknik itu gampang cari kerjanya
Kata orang
Jangan bahasa nggak usah kuliah juga bisa
Bla,bla,bla dan itulah kata mereka

Tiba sang mahaguru datang
Bermuka garang dan berkepala botak
Tanpa ucapan salam
Seketika langsung menjelaskan
Mata pelajaran yang hampir ditakuti
Semua orang,yah itu hitungan-hitungan
Angka ini dimasukkan
Ke dalam ini rumus ini sepert ini
Hasilnya begini.

Kulihat satu persatu
Raut wajah temen-teman disekelilingku
Ada yang mendengarkan tapi sebenarnya tidak mengerti
Ada yang mencatat hingga habis tinta penanya
Ada pula yang bercanda satu dengan yang lain

Terdengar suara tertawa dari arah
Bangku paling belakang kelas
Dosen seketika memukul meja
Dan berkata sangat keras
Kalian ini mahasiswa atau anak ayam?
Buat apa mahal-mahal bayar kuliah
Tapi tidak ada niat belajar
Buang waktu,tenaga dan uang
Kalian dididik untuk cerdas dan kritis
Bukan manja dan malas

Sontak semua yang dikelas terdiam
Jantungku berdebar-debar rasa takut cemas
Segalanya bercampur jadi satu didalam pikiranku
Tepat disampingku tempat dudukku ada yang menangis
Mungkin menyesal atas perkataanya
Tapi masih ada pula yang senyum sinis
menganggap remeh apa yang dibilangnya

(3)
Hari berganti hari
Semakin lama
Apa yang kupelajari semakin sulit
Mengerti atau tidak
Dipaksa mengerti
Otakku tak mampu lagi
Mengerjakan tugas-tugas berat
Mungkin dari semester awal
Hingga akhir
Hanya satu tiga bab yang penuh
Ku mengerti
Betapa tersiksanya aku
Ingin cepat-cepat ku lulus
Dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai

Ujian praktikpun jadi berantakan
Karena minimnya kemampuan
Aku gelisah jika nilaiku buruk

Untung saja
Ada dosen lain yang iba dan materialistis
Sehingga nilaiku disulap jadi lebih baik
Dengan syarat ehem itu
Yap,pikirku itu mudah
Semakin hari aku takut dan resah
Banyak kesulitan yang kuhadapi

(4)
Hingga tibalah
Saat semuanya skripsi dan wisudaku
Kutuntaskan
Kukira ini akhir dari penderitaanku
Selama bertahun-tahun aku berkelut dengn buku
Yang aku bingung untuk memahaminya
Bayangkan pelajaran serta tugas yang membosankan
Semua itu makanan sehari-hariku dikampus

Ternyata takdir berkata lain
Disaat aku bekerja disebuah kantor
Aku dipanggil atasan aku dikeluarkan
Karena kredibilitas keahlianku tak sama dengan nilaiku
Sungguh terlalu

Ku mencari pekerjaan kemanapun
Tak satupun ku dapat
Ya Tuhan cobaan apalagi ini
Berikanku ketabahan untuk mengahadapinya
Berikan petunjukmu agarku mampu
mendapatkan pekerjaan yang baik


Dilain itu,teman kecilku
Yang aku remehkan jurusannya
Sebaliknya sangat menikmati pekerjaannya
Walaupun upahnya minim yang penting bahagia

Berbeda dengan diriku
Ku kira jurusan sesulit apapun
Dapat ditaklukan dengan tekad
dan usaha belajar yang kuat

Namun ku tahu sekarang
kemampuan dan bakat
bagian penting kesuksesan
Kalau ku tahu ini pasti dulu
Aku akan memilih jurusan sesuai
Dengan talentaku

Sekarang apalagi yang bisa ku harapkan
Dari sekolah tinggi bergelar
Aku mau tak mau harus bekerja seadanya
Dan jauh dari harapan
Demi mendapatkan rezeki halal

By : Santri Muji Priyanto
Kemayoran - Jakarta Pusat




Artikel Terkait:

1 Comments
Tweets
Komentar FB

1 komentar :