Begitu kuatnya berpikir kau jatuh sendiri
Terperangkap dalam kotak kecilmu
Meski sulitnya hidup menghampiri dirimu
Tak harus memikirkannya sepenuh hati
Masih saja berada dalam ruang sempit itu
Keluarlah kawan, tatap sang empunya sinar panas
Embunpun masih menemani pagi
Menghinggapi dedaunan yang menghijau
Jangan kau sakiti masa depanmu yang cerah itu
Lihatlah langit masih setia tersenyum
Tersenyum padaku, padamu dan mereka
Malampun tak selalu hadir dalam gelap
Kau sendiri yang menggelapkannya
Kau sendiri yang berpikir bahwa itu sulit
Hanya dirimu yang mampu mengubahnya
Bukan aku atau orang lain
Tetapi kau, dirimu sendiri
Dan buatlah keberuntunganmu kawan
Akupun demikian
Bukan egois tapi realistis
Inilah hidup, Inilah kompetisi
Dan inilah pilihan yang harus dipilih
Optimis atau mengemis
By : Indah Permatasari
Pamulang - Banten
Artikel Terkait:
Lomba
- Daftar Pemenang Lomba Menulis
- Sakura: Diantara Derita dan Harakiri…
- Agus 'n The Backboys (Falling in Leave)
- Agus 'n The Backboys (Kerja Part Time)
- Agus 'n The Backboys (Si Manis Jembatan Gantung)
- Life Reward Me Hello
- Seperti Akuntansi
- Hidupku Kekasihku
- Gerilyawan
- Tips Mengatasi Masalah Cinta
- Aldi Cinta Indonesia Kok, Yah
- Pecandu Rokok
- Indonesia 2099
- Antara Malam dan Kawan
- Mami Minta Pulsa ??
- Di Waktu Yang Tepat
- Tentang Kamu dan Sebuah Rindu
- Sekeping Hati
- Tentang Sepotong Hati
- Berjalan ke pasar
- Pada ujung usia
- Daun diatas bantal
- Menanti Cahaya Pagi
- My Neighbor
- Tepi Romantisme
Puisi
- Daftar Pemenang Lomba Menulis
- Life Reward Me Hello
- Hidupku Kekasihku
- Gerilyawan
- Indonesia 2099
- Antara Malam dan Kawan
- Tentang Kamu dan Sebuah Rindu
- Berjalan ke pasar
- Pada ujung usia
- Daun diatas bantal
- Menanti Cahaya Pagi
- Aku Juga Wanita
- Epilog Doa III
- Merona Tatapan Kini Meredup
- Salah Pilih Jurusan
- Malaikat Kecil
- Rindu
- Ku Menyesal
- Pagar Besi
- Piano
- Penjaga Dunia (Wanita)
- Aku Dan Dia
- Mengenang Masa Lalu
- Tujuan sebuah Nama
lumayan ya
ReplyDeletelumayan.. puisinya bisa di mengerti :)
ReplyDeleteterima kasih :)
ReplyDeletebagus, tapi terlalu dangkal, hahaha maaf ya commentku pedas. sering-sering aja baca puisi karya sastrawan ternama, pelajari bagaimana kelihaian mereka menyembunyikan ma'na di balik rangkaian kata-kata.
ReplyDeleteumar nasef terima kasih atas komentarnya..
ReplyDeletesangat memacu saya untuk belajar menjadi lebih baik lagi :)