Beginilah Harusnya Pemuda
Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini sungguh memprihatinkan.Tingkat kejahatan merajalela.Tindakan anarkis, berbuat sewenang-wenang dan tidak mengindahkan undang-undang marak terjadi bak jamur.Tawuran pelajar sudah menjadi jadwal keseharian yang kudu dilaksanakan.Geng-geng motor tumbuh menjamur dengan berbundel tindak anarki.Ironinya, dalang dari semua kasus di atas adalah mayoritas mereka yang berstatus anak muda.Lantas bagaimanakah pemuda seharusnya?
Anak muda adalah generasi emas suatu bangsa.Ia merupakan cerminan bangsa. Jika pemudanya baik maka bangsa pun akan baik, begitu pulasebaliknya.Sepanjang sejarah peradaban manusia, pemuda adalah pelopor.Berbagai perubahan yang terjadi dalam tatanan suatu negara, pemuda adalah penggeraknya. Di balik setiap kontrol sosial, motor utamanya tak lain adalah pemuda. Ibarat sang surya, maka pemuda bagaikan sinar matahari di tengah hari dengan terik panasnya yang menyengat.
Berbagai bakat, potensidan kecenderungan baik itu mengarah kepada kebaikan maupun kejahatan, kesemuanya mempunyai dorongan yang sama kuat ketika masa muda. Dalam pada itulah H. Roma Irama bersenandung “masa muda masa yang berapi-api”. Tidak salah jika kegagalan dan keberhasilan seseorang serta kematangan jati diri pada masa tua ditentukan kala mudanya.
Imam Bukhari meriwayatkan dalam sebuah hadits. Diantara tujuh kelompok yang akan mendapat naungan Allah Ta’ala pada hari ketika tidak ada naungan selain naungan-Nya. Mereka adalah pemuda yang tumbuh berkembang dalam balutan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Pemuda di Balik Sejarah Islam
Fakta sejarah membuktikan bahwa pemuda adalah mereka yang mencetak sejarahnya.Mengukir nama-namanya dengan tinta emas dalam catatan sejarah.Mereka laik dan pantas dijadikan uswah (teladan) bagi para pemuda generasi sekarang.
Lain zaman, lain kondisi.kondisi anak muda akhir-akhir ini sangat bertolak belakang dengan kondisi anak muda era Islam dahulu. Tawuran kalangan pemuda terjadi di mana-mana bak jamur.Gaya hidup ala barat dijadikan kiblat.Mereka tidak lagi mengindahkan nilai-nilai ketimuran (Islam).Hal ini disebabkan mayoritas pemuda saat ini telahkehilangan figur yang dapat dicontoh.Mereka mengalami krisis panutan.
Nabi Ibrahim merupakan contoh pemuda yang harus diikuti jejaknya oleh pemuda masa kini.Ia tumbuh dalam masa yang masyarakatnya adalah pemuja dan penyembah berhala. Di lingkungan yang penuh akan gelap kemusyrikan ia tetap berdiri tegak di atas titian wahyu. Bahkan ia terus melancarkan misi dakwah tauhid kepada ayah kandungnya sendiri dan masyarakatnya tanpa pantang menyerah.
Al-Quran banyak mengisahkan sikapIbrahim di masa mudanya dalam menentang kemusyrikandan kebatilan.Sejarah telah menunjukkan betapa hebatnya kekuatan iman dan ruhani Ibrahim.Ia menegakkan nilai-nilai tauhid justru di tengah dominasidan hegemoni paham paganisme seorang diri. Bahkan ayah kandungnya sendiri menjadi musuhnya.Kalau bukan kesabaran dan keyakinan yang terpatri di dalam hati mustahil misi suci ini bisa diwujudkan.
Selain Nabi Ibrahim, Al-Qur’an juga telah mengabadikan kisah pemuda kahfi, sebutan bagi para pemuda yang relalillahi ta’ala berdiam di dalam gua yang pengap lagi gelap.
(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo’a : “wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-sisi Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”. (Al Kahfi [18] : 10)
Mereka lebih memilih meninggalkan gemerlap modernitas kehidupankota daripada harus tenggelam dalam tatanan masyarakat yang rusak. Mereka pemuda yang tak lagi memikirkan tawaran dunia sebab mereka lebih sibuk mengurusi nasib akhirat.Alhasil, mereka sepakat menyelamatkan keimanannya dengan mengasingkan diri di dalam gua.
Karakter pemuda muslim
Al-Qur’an adalahsumber ilmu dan referensiterbaik.Ia tidak hanya menyebutkan para pemuda di atas sebagai kisah indah belaka, tapi juga menerangkan dan menjelaskan karakteristik sosok pemuda ideal bagi generasi berikutnya. Ia bukan sebatas kisah yang dikenang semata namun lebih dari itu, adalah meniru perilaku dan akhlak mereka sebagai teladan dan idola terbaik yang pernah ada merupakan esensi dari al-Qur’an itu sendiri.
Pertama, memiliki keberanian dalam menyatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. sikap bertanggung jawab dan menanggung resiko dalam mempertahankan keyakinannya adalah karakter utama pemuda muslim.Teladan spektakuler telah dicontohkan oleh pemuda Ibrahim pada masa raja Namrudz, penguasa tirani saat itu.sebagaimana tersurat dalam surat al-Anbiya [21] : 56-70.
Ingatlah, ketika Ibrahim muda membuat tipu daya terhadap kaumnya dengan menghancurkan berhala-berhala mereka berpotong-potong. Lantas ia menyisakan yang terbesar dari patung yang lain dan mengalungkan kapaknya pada leher patung tersebut. Mendapati patung-patungnya hancur, mereka lantasmencurigai Ibrahim karena hanya ia yang mencela berhala-berhala sembahan mereka. “mereka berkata:kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ”. (al- Anbiya[21] : 60)
Kemudian mereka menginterogasinya, apakah kamu yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?Ibrahim menjawab sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah pada berhala itu, jika mereka dapat berbicara.Pertanyaan Ibrahim membuat mereka kikuk, tidak bisa menjawab sepatah kata pun.Mereka menyadari bahwa berhala-berhala yang mereka sembah tidak dapat berbicara sedikit pun.Akan tetapi karena kesombongannya, mereka membangkang setelah datangnya kebenaran.
Kedua, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam mencari dan menemukan kebenaran atas dasar ilmu dan keyakinan. Pemuda muslim tak kenal kata berhenti dari belajar dan menunutut ilmu pengetahuan. Semakin banyak ilmu yang dimilikinya, akan menghantarkan ia menyadari betapa banyak ilmu yang belum diketahui dan sadar bahwa ilmu Allah sangatlah luas.
Allah berfirman, “dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata :“ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati.” Allah berfirman : belum yakinkah kamu? Ibrahim menjawab :“aku telah meyakininya, akantetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)”. (Al-Baqarah[2]: 260)
Pepatah bertutur, tuntulah ilmu dari buaian sampai liang lahat. Nabi Muhammad adalah teladan sejati bagi pemuda masa kini.Ia selalu memohon dalam kidung-kidung do’anya agar senatiasa ditambah ilmunya. Bukannya rejeki, kekayaan, dan jabatan yang ia pinta untuk ditambah.
و قل رب زدني علما
“dan katakanlah, wahai Robbku tambahkanlah ilmu kepadaku”. (Thoha [20] : 114)
Ketiga, sosok pemuda muslim selalu berusaha dan berupaya untuk berkelompok dalam bingkai keyakinan dan kekuatan akidah yang lurus. Sikap mereka laiknya pemuda ashabul kahfi yang dikisahkan Allah dalam surat al-Kahfi. Mereka berkumpul untuk merencanakan sebuah kebaikan dan saling menguatkan di dalamnya.Bukan berkelompok dan membentuk komunitas untuk merencanakan suatu keburukan semisal tawuran yang marak terjadi sekarang ini.
Jadi, para pemuda berkumpul membentuk grup maupun komunitas bukan sekadar huru-hara, kongkow-kongkow yang tidak jelas.Melainkan mereka berkelompok dalam rangka tolong-menolong dalam kebenaran dan ketaqwaan, bukan bekerjasama dalam perbuatan dosa dan permusuhan (tawuran).
Keempat, senatiasa berusaha menjaga akhlak dan kepribadian sehingga tidak terjerumus pada perbuatan asusila.Hal ini menjadi tantangan yang sangat berat saat ini. Dekadensi moral yang melanda kaum muda ditambah dominasi budaya barat yang telah menjadi gaya hidup mereka sekarang ini menjadikan pergaulan Islami sesuatu yang sangat langka dan asing. Kisah kepribadian Nabi Yusuf sangat ideal dijadikan teladan bagi para pemuda generasi sekarang.
Kala itu Yusuf muda digoda oleh Zulaikha dalam kamar yang tertutup.Seorang pun tak ada yang tahu perbuatan mereka. Namun dengan akhlak yang terjaga serta pertolongan Allah pastinya, akhirnya sang pemuda tampan itu bisa lolos dari jeratan bujuk rayu permaisuri mesir cantikyang dibisikkan oleh setan laknatullah.
Allah berfirman “sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah agar kami memalinkan dari padanya kemungkaran dan kekejian.Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba kami yang terpilih.(Yusuf[12]: 24)
Kelima, memiliki etos kerja dan etos usaha yang tinggi. Jati diri pemuda muslim tampak pada sikapnya yang tidak pernah mengeluh apalagi menyerah saat rintangan dan hambatan menghadang. Ia memandang berbagai kesulitan hidup adalah peluang untuk menorehkan prestasi dan sebagai sarana pemantapan jati diri dan kematangan jiwa.
Kekurangan materi yang melilit kehidupan sehari-hari, kesusahan dan beban hidup yang terus melekat tak jarang menjadikan seseorang dilanda kegalauan yang sangat sehingga ia kehilangan semangat hidup. Alih-alih berpikir positif untuk orang lain, seringkali orang seperti ini hanya bisa berpikir pragmatis saja. Sebaliknya orang yang memiliki etos kerja tinggi akan berusaha terus. Kendati duka lebih sering menyapa, tapi hal ini tak menyurutkan semangat hidupnya.Ia tetap seorang visioner yang memiliki tekad baja.
Hal ini diperagakan oleh sosok pemuda Muhammad yang menjadikan tantangan sebagai peluang.Tantangan sebagai tangga untuk menggapai kesuksesan hingga gelar Al-Amin (terpercaya) disematkan kepadanya.Segala beban dan kesulitan hidup hanya sekadar batu loncat bagi pemuda Muhammad meraih kesuksesan hidup.Ia mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan membebani seseorang melebihi kadar kemampuannya. Dan bahwasanya Allah Mahatahu dan Maha Melihat sehingga Dia tidak akan pernah menyia-nyiakan perbuatan hambaNya yang beriman.
Wallahu Ta’ala A’lam.
Fenomena yang terjadi akhir-akhir ini sungguh memprihatinkan.Tingkat kejahatan merajalela.Tindakan anarkis, berbuat sewenang-wenang dan tidak mengindahkan undang-undang marak terjadi bak jamur.Tawuran pelajar sudah menjadi jadwal keseharian yang kudu dilaksanakan.Geng-geng motor tumbuh menjamur dengan berbundel tindak anarki.Ironinya, dalang dari semua kasus di atas adalah mayoritas mereka yang berstatus anak muda.Lantas bagaimanakah pemuda seharusnya?
Anak muda adalah generasi emas suatu bangsa.Ia merupakan cerminan bangsa. Jika pemudanya baik maka bangsa pun akan baik, begitu pulasebaliknya.Sepanjang sejarah peradaban manusia, pemuda adalah pelopor.Berbagai perubahan yang terjadi dalam tatanan suatu negara, pemuda adalah penggeraknya. Di balik setiap kontrol sosial, motor utamanya tak lain adalah pemuda. Ibarat sang surya, maka pemuda bagaikan sinar matahari di tengah hari dengan terik panasnya yang menyengat.
Berbagai bakat, potensidan kecenderungan baik itu mengarah kepada kebaikan maupun kejahatan, kesemuanya mempunyai dorongan yang sama kuat ketika masa muda. Dalam pada itulah H. Roma Irama bersenandung “masa muda masa yang berapi-api”. Tidak salah jika kegagalan dan keberhasilan seseorang serta kematangan jati diri pada masa tua ditentukan kala mudanya.
Imam Bukhari meriwayatkan dalam sebuah hadits. Diantara tujuh kelompok yang akan mendapat naungan Allah Ta’ala pada hari ketika tidak ada naungan selain naungan-Nya. Mereka adalah pemuda yang tumbuh berkembang dalam balutan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Pemuda di Balik Sejarah Islam
Fakta sejarah membuktikan bahwa pemuda adalah mereka yang mencetak sejarahnya.Mengukir nama-namanya dengan tinta emas dalam catatan sejarah.Mereka laik dan pantas dijadikan uswah (teladan) bagi para pemuda generasi sekarang.
Lain zaman, lain kondisi.kondisi anak muda akhir-akhir ini sangat bertolak belakang dengan kondisi anak muda era Islam dahulu. Tawuran kalangan pemuda terjadi di mana-mana bak jamur.Gaya hidup ala barat dijadikan kiblat.Mereka tidak lagi mengindahkan nilai-nilai ketimuran (Islam).Hal ini disebabkan mayoritas pemuda saat ini telahkehilangan figur yang dapat dicontoh.Mereka mengalami krisis panutan.
Nabi Ibrahim merupakan contoh pemuda yang harus diikuti jejaknya oleh pemuda masa kini.Ia tumbuh dalam masa yang masyarakatnya adalah pemuja dan penyembah berhala. Di lingkungan yang penuh akan gelap kemusyrikan ia tetap berdiri tegak di atas titian wahyu. Bahkan ia terus melancarkan misi dakwah tauhid kepada ayah kandungnya sendiri dan masyarakatnya tanpa pantang menyerah.
Al-Quran banyak mengisahkan sikapIbrahim di masa mudanya dalam menentang kemusyrikandan kebatilan.Sejarah telah menunjukkan betapa hebatnya kekuatan iman dan ruhani Ibrahim.Ia menegakkan nilai-nilai tauhid justru di tengah dominasidan hegemoni paham paganisme seorang diri. Bahkan ayah kandungnya sendiri menjadi musuhnya.Kalau bukan kesabaran dan keyakinan yang terpatri di dalam hati mustahil misi suci ini bisa diwujudkan.
Selain Nabi Ibrahim, Al-Qur’an juga telah mengabadikan kisah pemuda kahfi, sebutan bagi para pemuda yang relalillahi ta’ala berdiam di dalam gua yang pengap lagi gelap.
(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo’a : “wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-sisi Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”. (Al Kahfi [18] : 10)
Mereka lebih memilih meninggalkan gemerlap modernitas kehidupankota daripada harus tenggelam dalam tatanan masyarakat yang rusak. Mereka pemuda yang tak lagi memikirkan tawaran dunia sebab mereka lebih sibuk mengurusi nasib akhirat.Alhasil, mereka sepakat menyelamatkan keimanannya dengan mengasingkan diri di dalam gua.
Karakter pemuda muslim
Al-Qur’an adalahsumber ilmu dan referensiterbaik.Ia tidak hanya menyebutkan para pemuda di atas sebagai kisah indah belaka, tapi juga menerangkan dan menjelaskan karakteristik sosok pemuda ideal bagi generasi berikutnya. Ia bukan sebatas kisah yang dikenang semata namun lebih dari itu, adalah meniru perilaku dan akhlak mereka sebagai teladan dan idola terbaik yang pernah ada merupakan esensi dari al-Qur’an itu sendiri.
Pertama, memiliki keberanian dalam menyatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. sikap bertanggung jawab dan menanggung resiko dalam mempertahankan keyakinannya adalah karakter utama pemuda muslim.Teladan spektakuler telah dicontohkan oleh pemuda Ibrahim pada masa raja Namrudz, penguasa tirani saat itu.sebagaimana tersurat dalam surat al-Anbiya [21] : 56-70.
Ingatlah, ketika Ibrahim muda membuat tipu daya terhadap kaumnya dengan menghancurkan berhala-berhala mereka berpotong-potong. Lantas ia menyisakan yang terbesar dari patung yang lain dan mengalungkan kapaknya pada leher patung tersebut. Mendapati patung-patungnya hancur, mereka lantasmencurigai Ibrahim karena hanya ia yang mencela berhala-berhala sembahan mereka. “mereka berkata:kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ”. (al- Anbiya[21] : 60)
Kemudian mereka menginterogasinya, apakah kamu yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?Ibrahim menjawab sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah pada berhala itu, jika mereka dapat berbicara.Pertanyaan Ibrahim membuat mereka kikuk, tidak bisa menjawab sepatah kata pun.Mereka menyadari bahwa berhala-berhala yang mereka sembah tidak dapat berbicara sedikit pun.Akan tetapi karena kesombongannya, mereka membangkang setelah datangnya kebenaran.
Kedua, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam mencari dan menemukan kebenaran atas dasar ilmu dan keyakinan. Pemuda muslim tak kenal kata berhenti dari belajar dan menunutut ilmu pengetahuan. Semakin banyak ilmu yang dimilikinya, akan menghantarkan ia menyadari betapa banyak ilmu yang belum diketahui dan sadar bahwa ilmu Allah sangatlah luas.
Allah berfirman, “dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata :“ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati.” Allah berfirman : belum yakinkah kamu? Ibrahim menjawab :“aku telah meyakininya, akantetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)”. (Al-Baqarah[2]: 260)
Pepatah bertutur, tuntulah ilmu dari buaian sampai liang lahat. Nabi Muhammad adalah teladan sejati bagi pemuda masa kini.Ia selalu memohon dalam kidung-kidung do’anya agar senatiasa ditambah ilmunya. Bukannya rejeki, kekayaan, dan jabatan yang ia pinta untuk ditambah.
و قل رب زدني علما
“dan katakanlah, wahai Robbku tambahkanlah ilmu kepadaku”. (Thoha [20] : 114)
Ketiga, sosok pemuda muslim selalu berusaha dan berupaya untuk berkelompok dalam bingkai keyakinan dan kekuatan akidah yang lurus. Sikap mereka laiknya pemuda ashabul kahfi yang dikisahkan Allah dalam surat al-Kahfi. Mereka berkumpul untuk merencanakan sebuah kebaikan dan saling menguatkan di dalamnya.Bukan berkelompok dan membentuk komunitas untuk merencanakan suatu keburukan semisal tawuran yang marak terjadi sekarang ini.
Jadi, para pemuda berkumpul membentuk grup maupun komunitas bukan sekadar huru-hara, kongkow-kongkow yang tidak jelas.Melainkan mereka berkelompok dalam rangka tolong-menolong dalam kebenaran dan ketaqwaan, bukan bekerjasama dalam perbuatan dosa dan permusuhan (tawuran).
Keempat, senatiasa berusaha menjaga akhlak dan kepribadian sehingga tidak terjerumus pada perbuatan asusila.Hal ini menjadi tantangan yang sangat berat saat ini. Dekadensi moral yang melanda kaum muda ditambah dominasi budaya barat yang telah menjadi gaya hidup mereka sekarang ini menjadikan pergaulan Islami sesuatu yang sangat langka dan asing. Kisah kepribadian Nabi Yusuf sangat ideal dijadikan teladan bagi para pemuda generasi sekarang.
Kala itu Yusuf muda digoda oleh Zulaikha dalam kamar yang tertutup.Seorang pun tak ada yang tahu perbuatan mereka. Namun dengan akhlak yang terjaga serta pertolongan Allah pastinya, akhirnya sang pemuda tampan itu bisa lolos dari jeratan bujuk rayu permaisuri mesir cantikyang dibisikkan oleh setan laknatullah.
Allah berfirman “sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah agar kami memalinkan dari padanya kemungkaran dan kekejian.Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba kami yang terpilih.(Yusuf[12]: 24)
Kelima, memiliki etos kerja dan etos usaha yang tinggi. Jati diri pemuda muslim tampak pada sikapnya yang tidak pernah mengeluh apalagi menyerah saat rintangan dan hambatan menghadang. Ia memandang berbagai kesulitan hidup adalah peluang untuk menorehkan prestasi dan sebagai sarana pemantapan jati diri dan kematangan jiwa.
Kekurangan materi yang melilit kehidupan sehari-hari, kesusahan dan beban hidup yang terus melekat tak jarang menjadikan seseorang dilanda kegalauan yang sangat sehingga ia kehilangan semangat hidup. Alih-alih berpikir positif untuk orang lain, seringkali orang seperti ini hanya bisa berpikir pragmatis saja. Sebaliknya orang yang memiliki etos kerja tinggi akan berusaha terus. Kendati duka lebih sering menyapa, tapi hal ini tak menyurutkan semangat hidupnya.Ia tetap seorang visioner yang memiliki tekad baja.
Hal ini diperagakan oleh sosok pemuda Muhammad yang menjadikan tantangan sebagai peluang.Tantangan sebagai tangga untuk menggapai kesuksesan hingga gelar Al-Amin (terpercaya) disematkan kepadanya.Segala beban dan kesulitan hidup hanya sekadar batu loncat bagi pemuda Muhammad meraih kesuksesan hidup.Ia mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan membebani seseorang melebihi kadar kemampuannya. Dan bahwasanya Allah Mahatahu dan Maha Melihat sehingga Dia tidak akan pernah menyia-nyiakan perbuatan hambaNya yang beriman.
Wallahu Ta’ala A’lam.
By :M. Hasan Abdur R
Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor jurusan komunikasi dan penyiaran Islam
Artikel Terkait:
Artikel
- Daftar Pemenang Lomba Menulis
- Tips Mengatasi Masalah Cinta
- Sekeping Hati
- Tentang Sepotong Hati
- Motivated
- Cinta dan Sahabat Sejati
- Aku dan Hijab Syar’i
- Stop GALAU Start SOLUTION !!!
- Bagaimana Menghilangkan Galau?
- Penggebrak Mimpi Indonesia
- Nasib Anak Bangsa di Pedalaman Indonesia – KRITISI PENDIDIKAN
- PHP (Pemberi Harapan Palsu)
- Berbahagialah Menjadi Seorang Muslimah
- Motor Penggerak Bangsa
- Bendungan Solusi Jitu Bagi Para Petani
- Pengertian Patah Hati Menurut Islam Bagi Para Remaja
- Cara Ampuh Melupakan si “MANTAN”
- Sembilan Sikap Mental Yang Harus dan Wajib Dimiliki Oleh Blogger
- LOMBA Artikel, Puisi, Opini, Cerita Menarik - Gratis - BERHADIAH
Lomba
- Daftar Pemenang Lomba Menulis
- Sakura: Diantara Derita dan Harakiri…
- Agus 'n The Backboys (Falling in Leave)
- Agus 'n The Backboys (Kerja Part Time)
- Agus 'n The Backboys (Si Manis Jembatan Gantung)
- Life Reward Me Hello
- Seperti Akuntansi
- Hidupku Kekasihku
- Gerilyawan
- Tips Mengatasi Masalah Cinta
- Aldi Cinta Indonesia Kok, Yah
- Pecandu Rokok
- Indonesia 2099
- Antara Malam dan Kawan
- Mami Minta Pulsa ??
- Di Waktu Yang Tepat
- Tentang Kamu dan Sebuah Rindu
- Sekeping Hati
- Tentang Sepotong Hati
- Berjalan ke pasar
- Pada ujung usia
- Daun diatas bantal
- Menanti Cahaya Pagi
- My Neighbor
- Tepi Romantisme
itu baru pemuda
ReplyDeletesubhanallah....
ReplyDeletesungguh bermanfaat.
tergugah untuk menjadi seorang pemuda yang tangguh :)......!!!